Kapitalisme telah menciptakan kesejahteraan bagi orang banyak. Namun krisis selalu menghantam kapitalisme ini secara periodik. Hal ini membuat orang ragu dengan masa depan kapitalisme. Apakah kapitalisme gagal?
Meski ada kelemahan, kapitalisme tidak gagal. Dari sejarahnya kapitalisme adalah sistem terbuka untuk perbaikan. Unsur dasar kapitalisme seperti kompetisi, deregulasi, pasar bebas terbukti efektif untuk menggairahkan pasar, yang berujung pada kesejahteraan rakyat.
Semangat Kapitalisme dan Kesejahteraan
Kapitalisme berpusat pada individu dan memberikan kesempatan semua orang untuk mengejar kesejahteraan. Kompetisi berlangsung di antara individu atau kelompok individu, sehingga menimbulkan spesialisasi. Hasilnya adalah kemajuan teknologi.
Tapi ini bukan sekedar kemajuan teknologi. Almarhum Uni Soviet juga memiliki teknologi maju. Mereka memiliki teknologi ruang angkasa terbaik, peluru kendali tercanggih, bom nuklir terdahsyat, tapi semua ini tak bisa mensejahterakan rakyat. Sebab utamanya adalah semua teknologi itu tidak berhubungan dengan pasar.
Teknologi kapitalis berhubungan erat dengan pasar. Teknologi berkembang sesuai dengan permintaan ataupun penciptaan pasar. Inilah yang membangkitkan ekonomi. Persaingan pasar membuat inovasi teknologi seperti tiada henti. Pembuat teknologi bergairah untuk membuat karya baru dan membuka pasar baru, karena mereka akan mendapat insentif ekonomi.
Teknologi inilah yang juga membuat perluasan pasar baru para kapitalis menjadi lebih beradab. Pada suatu masa, kaum kapitalis menjajah negeri seberang lautan, untuk membuka pasar baru, mengambil bahan baku dan energi. Namun dengan perkembangan teknologi terkini, semua bisa berubah. Pasar bisa menyatu tanpa perlu paksaan apapun. Teknologi informasi mutakhir membuat dunia menyatu secara beradab.
Globalisasi memang ada masalah, namun fenomena ini sebenarnya bermanfaat bagi semua pihak. Akuntan dan dokter India bisa mengambil pekerjaan dari Amerika Serikat. Sebaliknya Amerika Serikat juga dapat mengambil keuntungan melalui ekspor barang ke India, karena penduduk India telah meningkat kesejahteraannya. Investasi asing di Cina, menguntungkan perusahaan multi nasional karena ongkos produksi menjadi sangat kompetitif. Namun Cina juga bisa mengambil keuntungan dengan perluasan lapangan kerja, industri pendukung dan transfer teknologi mutakhir. Pencarian skema-skema saling menguntungkan ini yang menjadi tugas utama setiap pemerintahan.
Kapitalisme Sebagai Sistem Terbuka
Kapitalisme adalah sistem buatan manusia yang mengandung kelemahan. Dulu kelemahan ini berupa eksploitasi buruh. Marx yang tidak tahan dengan ini, meramalkan keruntuhan kapitalisme, karena kelebihan produksi dan penderitaan buruh. Terbukti Marx keliru karena ternyata kapitalisme bisa memperbaiki dirinya sendiri. Pasar baru bisa dibentuk dengan teknologi informasi dan inovasi produk. Hak buruh makin hari makin diperhatikan. Malahan sekarang buruh di negara kapitalis menjadi sangat mahal, sehingga pabrik harus direlokasi ke negara berkembang.
Kelemahan lain seperti yang terjadi saat ini adalah krisis ekonomi. Teori Hyman Minsky menjelaskan krisis ini dengan baik. Krisis ini memang akan selalu berulang dalam suatu siklus ekonomi, karena perilaku pelaku bisnis yang spekulatif di masa ekonomi yang sedang menanjak. Solusi dari krisis ini tentu saja regulasi. Kapitalisme membutuhkan suatu aturan agar pelaku bisnis berhati-hati dalam menangani resiko bisnis.
Yang terpenting dalam menjalankan kapitalisme adalah menghilangkan dogma. Pasar bebas, deregulasi, swastanisasi harus dipandang sebagai suatu unsur yang terkait dengan dinamika pasar. Ketika pasar membutuhkan regulasi, maka pemerintah tak boleh ragu menerbitkan regulasi. Ini bukanlah pelanggaran terhadap semangat berusaha, justru ini membuat usaha menjadi lebih stabil dan mensejahterakan banyak orang.
Akhirnya, kapitalisme telah melewati sejarah panjang dan perlawanan-perlawanan ideologi. Namun sebegitu jauh sistem ini tidak hanya sekedar bisa bertahan dan beradaptasi. Dan yang terpenting sampai sekarang sistem ini berhasil mensejahterakan orang banyak.
No comments:
Post a Comment