Sebagai Muslim kita diwajibkan sholat. Kita menganggap ini adalah perintah dari Allah SWT, sehingga kita biasanya taat begitu saja. Apakah shalat ini memiliki makna praktis dari sudut pandang pengetahuan modern yang bergantung pada akal sehat?
Sholat memang memiliki makna praktis. Paling tidak ada 3 (tiga) makna praktis, yaitu:
1) Sholat melatih kedisiplinan.
Dengan sholat Muslim akan terbiasa mengatur waktu, karena sholat hanya bisa dilakukan di waktu-waktu tertentu. Sholat juga mengajarkan komitmen tinggi. Sholat shubuh hanya bisa dilakukan dengan kedisiplinan karena setiap Muslim harus mengalahkan godaan rasa ngantuk.
Disiplin ini penting, karena eksekusi/pelaksanaan suatu rencana hanya bisa berhasil kalau disertai kedisiplinan.
2) Sholat mengatur waktu kerja sesuai persediaan energi
Waktu sholat diatur sedemikian indahnya. Waktu shubuh (antara jam 4 – 5) adalah waktu permulaan kita melaksanakan pekerjaan. Karena masih segar maka shalat berikutnya adalah sinag hari ketika kita mulai lelah (antara jam 11 – 12). Kemudian jarak waktu sholat berikutnya lebih pendek yaitu ashar (antara jam 15 – 16). Setelah itu jaraknya makin pendek lagi karena energi kita makin menepis kita shalat maghrib (anatara jam 17-18). Lalu semua ini – sebelum tidur - kita tutup dengan shalat Isya (antara jam 19 – 20).
Terlihat semua waktu itu seperti diatur dengan baiknya. Pada saat energi kita besar jarak sholat besar, sementara ketika kita sudah lelah jarak sholat makin pendek. Dan kita melalukan sholat ini pada saat memulai hari dan pada saat menutup hari.
3) Sholat menjaga pikiran kita untuk tetap di gelombang alpha
Teori modern mengatakan pikiran kita sangat baik ketika berada di kondisi alpha. Kondisi adalah kondisi yang relaks namun waspada. Jadi kita berada di antara konsentrasi dan santai.
Sholat adalah tempat kita mengoreksi diri kita ketika mengarungi fakta kehidupan untuk kembali ke kondisi alpha. Sholat adalah pemulihan. Sholat adalah relaksasi ketika kita secara sadar berserah diri.
Dalam sholat juga ada doa. Doa itu harapan. Doa itu visi. Di sinilah semua program kehidupan pribadi itu bisa ditata ulang, ditinjau kembali dikoreksi ataupun justru dikuatkan.
No comments:
Post a Comment