Thursday, December 11, 2008

Fadel for President

* Presiden sebaiknya berasal dari gubernur hebat

Kita rindu pemimpin baru yang “fresh”, yang bisa segera membawa perubahan bagi bangsa ini. Kita bosan dengan sindrom 4 L: lu lagi lu lagi. Kita juga sudah bosan dengan argumen tak bermutu bahwa pemimpin harus orang muda. Kita tak peduli presiden itu tua atau muda, laki-laki atau perempuan, yang terpenting dia harus bisa mensejahterakan rakyatnya.

Adakah calon pemimpin yang menjanjikan bagi Indonesia?

Pramudya Ananta Toer pernah bersabda: pemimpin itu harus memenuhi 2 syarat, yaitu: punya wawasan dan punya prestasi. Saya perlu menambahkan satu hal lagi yaitu: pemimpin harus punya visi, punya hal penting yang diperjuangkan, yang berpengaruh bagi kesejahteraan orang yang dipimpinnya.

Fadel memiliki semua ini. Sehingga Fadel pantas menjadi calon presiden RI tahun 2009 – 2014.

Fadel Muhammad lahir di Ternate 20 Mei 1952. Lulusan ITB ini, lama berkecimpung di dunia usaha dan dunia politik, khususnya di Golkar.

Prestasi terbesar Fadel adalah sukses sebagai gubernur Gorontalo 2 periode, yaitu 2001 – 2006 dan 2006 – 2011. Dan untuk pemilihan kedua masuk dalam rekor MURI sebagai gubernur dengan dukungan suara terbanyak, 81% suara.

Fadel mengembangkan Gorontalo seperti layaknya memimpin perusahaan, entrepreneurial government. Fadel menganggap dirinya Chief Executive Officer (CEO), sementara sekretaris daerahnya sebagai Chief Operating Officer (COO).

Gebrakan kebijakan awalnya saja sudah menjanjikan dan probisnis yaitu dengan mengusung Perda Kemudahan Investasi (Perda No. 2 Tahun 2004).

Yang membuat Fadel beda adalah sejak awal dia sudah fokus pada sedikit program, tapi diterapkan sungguh-sungguh dan komprehensif, yaitu pengembangan komoditi jagung. Secara teknis jagung memang cocok dikembangkan di Gorontalo. Dan analisis menunjukkan kebutuhan jagung dunia akan meningkat, bahkan akan melebihi kebutuhan beras dan gandum pada tahun 2020. Bahkan sekarang pun pasokan kebutuhan jagung dunia masih kurang.

Sampai di sini terlihat betapa cerdasnya kebijakan ini. Kebijakan pemerintah itu tak perlu banyak-banyak, namun yang penting pelaksanaannya genah dan sungguh-sungguh.

Fadel juga all out mengembangkan jagung ini. Seluruh aspek seperti pembangunan infrastruktur, perbankan dan pelatihan bagi aparat dilakukan untuk mendukung suksesnya pengembangan jagung ini.

Pada awal Fadel menjabat, produksi jagung adalah 50 ribu ton, sekarang sudah 750 ton. Jagung Grontalo sekarang telah diekspor ke Malaysia dan Korea Selatan. Ke depan target produksi jagung 1 juta ton. Sampai-sampai Presiden Gambia belajar ke Gorontalo untuk pengembangan jagung ini.
Secara ringkas prestasi Fadel adalah:

a) Pertumbuhan ekonomi Gorontalo 7,35% lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
b) Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto juga tertinggi, yaitu versi Bappenas 8,1%, sedangkan rata-rata nasional 5,1%.
c) Pendapatan per kapita Gorontalo pun meningkat di atas rata-rata.
d) Nilai investasi yang masuk ke Gorontalo sekitar Rp 3 triliun lebih, padahal lima tahun lalu hanya Rp 200-300 miliar. Jadi, tumbuh 1000% dalam lima tahun.

***

Presiden RI berikutnya sebaiknya dipilih dari gubernur yang berprestasi. Jabatan gubernur adalah tempat seleksi bagus bagi seseorang untuk membuktikan kepemimpinannya. Bangsa Amerika Serikat melakukannya, bangsa Cina juga melakukannya. Pemimpin bangsa harus diseleksi secara meritokrasi.

Indonesia itu penuh potensi. Tapi Indonesia juga butuh pemimpin yang bervisi jelas yang bisa memanfaatkan potensi itu. Yang paling terlihat sekarang adalah kurangnya fokus kebijakan, apalagi menerapkannya sungguh-sungguh. Kita bingung, bagaimana sih pemerintah mengelola energi, sehingga program energi kita tidak kacau balau seperti sekarang ini? Bagaimana sih pemerintah mengelola potensi kehutanan kita, mengelola potensi pertanian, mengembangkan pembangunan di luar pulau Jawa, dsb, dsb?

Kita butuh orang yang benar-benar tahu seluk beluk cara memimpin birokrasi dan cara mengerahkan sumber daya, dan terutama cara mensejahterakan rakyat. Kita tak butuh orang yang mengandalkan retorika ataupun sekedar mengandalkan karisma. Maka dari itu calon pemimpin Indonesia yang 1 spesies dengan Obama yang bertumpu pada faktor kepribadian yang hebat, tidak cocok dengan kebutuhan bangsa Indonesia.

Pertanyaan kita sekarang, apakah rakyat kita, sistem demokrasi kita, memberikan kesempatan pada Fadel? Sejarah akan menjawabnya.

3 comments:

Unknown said...

yang bener aja fadel jadi presiden, sekedar info. fadel tuh seorang gubernur yang paling sering "mengunjungi" gorontalo. satu tahun belakangan, frekwensi "kunjungan" fadel di gorontalo semakin berkurang. dia lebih sering di luar daerah. apalagi kalo ada reshuffle kabinet. wah makin jarang dia ke gorontalo. lebih parah lagi, semakin dekat pemilu dia udah hampir tidak pernah "berkunjung" ke gorontalo. aku sendiri bingung ???? kalo fadel tuh gubernur daerah mana sihhh. . . . . ?????

WACANA said...

banyak gubernur yg sehari2nya banyak menghabiskan wktynya di wilayah pemerintahannya. adakah di antara mereka itu mampu membuat perubahan yg demikian signifikan terhadap kesejahteraan & kemajuan daerahnya, apalagi dgn wkt yg relatif singkat? adakah kesalahan jika seorang gubernur pergi ke wilayah lain utk tujuan yg sama "membangun wilayahnya" krn di dlm konsep yg ia yakini bahwa keberhasilan pembangunan di daerah perlu ditopang networking yg luas, dan itu sdh dibuktikan dgn terbukanya pasar ekspor jagung, sapi ke luar negeri. bahkan konon makasar sekalipun perlu lisensi merek dagang gorontalo utk mengekspor jagungnya, krn di luar negeri hanya jagung gorontalo yg diakui. blm lagi lembaga internasional spt UNDP yg berinisiatif melakukan kerja sama dalam program utk kesejahteraan rakyat gorontalo, dan masih banyak lagi yg dilakukan fadel muhammad di luar, tapi berorientasi untuk kemajuan wilayahnya, termasuk mendapatkan penghargaan baik lembaga nasional maupun internasional.
ini adalah 'akibat' berfikir holistik, fokus, totalitas, dgn landasan pengabdian kpd masyarakat, daerah, bangsa dan negara.

Adhamaski Pangeran said...

saya setuju apabila fadel muhammad mencanangkan diri menjadi presiden Indonesia. sayang bang fadel hanya ingin menjadi wakil presiden.

saya terkesiama dengan ide2 fadel membangun gorontalo. dan saya yakin indonesia ditangannya akan menjadi lebih baik dengan segudang pengalaman dan prestasinya!