Wednesday, December 3, 2008

Memahami Terorisme dari Dunia Islam

Mengapa selalu ada muncul terorisme dari kalangan dunia Islam? Dan pertanyaan yang menggoda mengapa terorisme sekarang justru dilakukan oleh orang yang berpendidikan tinggi yang menguasai ilmu modern dan sangat punya potensi untuk hidup senang? Mengapa ketika "elit" dunia Islam mengumumkan toleransi, menentang teror, tapi justru teror tidak berhenti?

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:

1. Kemarahan dapat melahirkan kekerasan

Kaum Muslim seluruh dunia mungkin dalam keadaan marah terhadap keadaan dunia yang tidak sesuai harapan maupun kemarahan terhadap penghinaan.

Ketika bangsa Jerman yang kalah perang dunia pertama dan dihinakan dalam perjanjian Versailles. Bangsa Jerman marah dan berontak. Penderitaan ini mengarahkan bangsa Jerman ke Hitler yang menjanjikan kemulian bangsa Jerman di dunia ini.

Begitulah yang terjadi dunia Islam. Negara-negara Muslim itu sangat rapuh sehingga menjadi sasaran penghinaan ekonomi maupun militer bagi negara-negara barat. Kekayaan sumberdaya alam begitu gampang dikuras, negara sangat mudah diserang dengan alasan apapun. Seperti halnya bangsa Jerman yang berpaling ke Hitler, Keadaan ini memudahkan sebagian Muslim berpaling kepada Osama bin Laden.

Penghinaan ini semakin menyakitkan ketika orang Islam mengaitkan dunia hari ini dengan dunia ketika Muslim berjaya. Maka makin sesaklah dada orang-orang Islam. Doktrin bahwa ada hukum agung dari Tuhan yang diturunkan kepada Nabi yang kemudian diwariskan kepada Muslim terbentur dengan kenyataan masa kini di mana dunia Islam mundur.

2. Kebodohan sebagian Muslim dalam bereaksi

Dulu Cina dan Korea Selatan dijajah Jepang. Jepang membunuh, menghancurkan rumah, memperkosa wanita di kedua wilayah itu. Penghinaan itu masih diingat samapai sekarang. Lalu apakah Cina dan Korea sampai saat ini membenci Jepang? Tentu saja iya. Tapi apakah kebencian itu melahirkan kekerasan? Ternyata tidak. Alih-alih Cina dan Korea Selatan mengajak Jepang berperang, mereka justru mau belajar dari kehebatan bangsa Jepang. Penjajahan Jepang di Cina justru ada hikmahnya di Cina, ketika sebagian penduduk bisa berbahasa Jepang dan mengenal kebudayaan Jepang, sehingga mengundang investor dari Jepang menanamkan modalnya di Cina. Di Korea Selatan ada daerah yang sangat dekat dengan Jepang. Industri Korea "membajak" ahli dari Jepang untuk membantu perusahaan mereka di akhir minggu!

Dunia Islam dihinakan. Dunia Muslim dilecehkan. Barat bisa mendiktekan apa saja. Tapi mengapa orang-orang Islam tidak menyalurkan kebencian mereka, seperti halnya orang-orang Cina dan Korea itu?

3. Globalisasi 3.0

Dua minggu sebelum teror di Mumbai, 6000 ulama Islam berkumpul di Hyderabad bikin pengumuman Islam menentang teror.

Thomas Friedman membagi globalisasi menjadi 3 tahap sesuai dengan jaman. Globalisasi 1.0 adalah ketika negara berperan. Imperialisme oleh negara. Globalisasi 2.0 adalah ketika perusahaan multi nasional yang berperan. Imperialisme ekonomi oleh perusahaan. Kemudian datanglah masa Globalisasi 3.0, ketika yang paling berkuasa adalah individu.

Arah dunia dengan Globalisasi 3.0 memang berpihak kepada terorisme Muslim. Globalisasi 3.0 yang didukung dengan kemajuan teknologi informasi sangat memudahkan sekelompok kecil orang untuk mengekspresikan tujuannya, pandangannya.

Ketika bangsa Jerman marah, dengan dukungan penguasaan mereka terhadap teknologi mereka bisa secara jantan melawan rekan kapitalis mereka. Mereka berani berperang negara lawan negara.

Sebaliknya kebodohan dan ketidakmampuan dunia Muslim tidak memungkinkan Muslim menentang negara lawan negara. Mereka marah, mereka melawan melalui terorisme. Secara sembunyi-sembunyi dan oleh sekelompok kecil orang.

Jadi "perlawanan bodoh" sebagian orang Islam ini "diselamatkan" oleh Globalisasi 3.0 yang justru diciptakan oleh barat sendiri. Senjata makan tuan rupanya.

***

Dengan memahami ketiga hal ini akan membantu kita mencegah terorisme. Kebijakan "war on terror" ala Bush PASTI gagal. Justru menambah bahan bakar kemarahan dunia Muslim. Konferensi-konferensi antar elit, petinggi dunia Islam dengan himbauan tidak melakukan teror tidak akan pernah efektif.

Tapi semua ini hanya bisa diselamatkan oleh pemimpin Islam di tingkat negara, yaitu dengan 1 hal saja: mensejahterakan rakyatnya lahir batin. Pasti semua beres. Individu yang sehat lahir batin takkan pernah ingin membunuh orang yang tidak berdosa!

*****

No comments: