Tuesday, December 16, 2008

Mahathir Mohamad

Mahathir memiliki tempat tersendiri di dalam sejarah. Tidak saja dalam sejarah Malaysia, tapi juga dalam sejarah pemerintahan negara Islam. Mahathir memiliki segudang prestasi. Dia berhasil mengatasi masalah etnis di Malaysia. Dia berhasil menaikkan harkat dan martabat etnis Melayu. Dia berhasil membangun Malaysia. Dia meletakkan Visi 2020 sebagai landasan gerak Malaysia untuk menjadi negara maju.

Mahathir adalah cermin kepemimpinan yang berani, cerdas, penuh percaya diri dan pragmatis. Kita bisa belajar banyak dari kepemimpinan Mahathir.

* * *

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Islam di Malaysia tahun 2003, kita dikejutkan ucapan ini: ''The Europeans killed 6 million Jews out of 12 million. But today the Jews rule this world by proxy: They get others to fight and die for them.'' Atau yang ini: “.... 1.3 billion Muslims cannot be defeated by a few million Jews. There must be a way.”

Rasanya inilah ucapan-ucapan provokatif Mahathir yang paling terkenal di dunia internasional. Namun, jangan salah ini hanyalah retorika. Mahathir adalah politikus ulung yang bisa menyeimbangkan retorika keras penuh kritik, dengan pragmatisme ekonomi. Semua kritikan ini tak punya pengaruh buruk pada perkembangan ekonomi Malaysia.

Siapakah Mahathir?

Mahathir lahir pada 10 Juli 1925, anak seorang guru bahasa Inggris. Di zaman Jepang, dia pernah menjual pisang goreng di pasar. Karir profesional dimulai sebagai dokter dan kemudian menjadi politisi yang bergabung dengan UMNO, organisasi politik etnis Melayu. Karir Mahathir naik menjadi anggota parlemen dengan predikat keras kepala dan pembangkang.

Ketika terjadi kerusuhan etnis di Malaysia antara etnis Cina yang kaya dengan Melayu yang miskin, Mahathir membuat surat terbuka yang mengkritik secara tajam kepemimpinan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tunku Abdul Rahman, yang dinilai terlalu pro orang Cina. Akibatnya, Mahathir dipecat dari UMNO.

Seperti banyak orang besar lainnya, di masa kekosongan aktivitas, Mahathir menulis buku, Dilema Melayu. Dia menguraikan pemikirannya mengenai apa yang salah di Malaysia, sehingga terjadi kerusuhan etnis. Mungkin pas dengan profesinya sebagai dokter, Mahathir mendiagnosis masalah, baru kemudian menuliskan resep.

Mahathir berpendapat penyebab kerusuhan adalah orang Melayu sebagai penduduk asli terpinggirkan secara ekonomi dibandingkan dengan orang Cina.

Ini disebabkan lemahnya kemampuan etnis Melayu dalam menghadapi hidup. Perkawinan antar kerabat yang populer di kalangan etnis Melayu menghasilkan keturunan yang lemah. Selain itu kehidupan orang Melayu yang selalu dimanja oleh alam membuatnya kurang inisiatif. Kondisi ini membuat orang Melayu tak siap ketika harus berkompetisi dengan orang Cina pendatang yang ditempa oleh alam yang keras, perang saudara dan kekejaman birokrat.

Ketertinggalan Melayu inilah menjadi sumber masalah utama. Maka solusinya adalah melalui intervensi negara untuk membantu peningkatan ekonomi orang Melayu. Hasilnya, buku resep Mahathir ini dilarang terbit dan baru dicabut ketika Mahathir jadi perdana menteri.

Setelah masa rehabilitasi, Mahathir kembali ke UMNO dan menjadi seorang menteri pada masa pemerintahan Perdana Menteri Tun Abdul Razak. Dan pada akhirnya, setelah Perdana Menteri berikutnya Tun Hussein Onn mundur karena sakit, Mahathir dipilih menjadi pemimpin.

Mahathir memimpin Malaysia selama 22 tahun. Sejarah memberikan kesempatan kepadanya untuk melaksanakan apa yang menjadi pemikirannya selama ini.

Pembangunan ekonomi Malaysia adalah pembangunan yang dimotori oleh negara. Pembangunan ekonomi ini meliputi 2 hal, membangun ekonomi negara dan membangun ekonomi orang Melayu. Dalam program NEP (New Economic Policy), negara ikut campur dalam memajukan ekonomi orang Melayu dengan target 30% kepemilikan perusahaan oleh orang Melayu pada tahun 1990.

Tapi Mahathir bukan orang yang berpandangan sempit. Mahathir bukan penganut paham supremasi Melayu. Untuk membangun negara Mahathir melancarkan program Look East Policy dengan Jepang sebagai model utama pembangunan, termasuk pula model negara industri baru seperti Korea Selatan.

Dengan hubungan erat dengan Jepang, Mahathir membangun HICOM (Heavy Industries Corporation of Malaysia Berhad) yang terdiri dari pabrik semen, pengolahan besi, peleburan baja, pulp dan kertas. Termasuk membangun proyek prestisius: pabrik mobil PROTON kerjasama dengan Mitsubishi. Kemudian dalam pembangunan selanjutnya Malaysia juga mengundang investor teknologi tinggi untuk menanamkan modalnya di Malaysia. Hasrat mengikatkan Malaysia dengan teknologi tinggi ini tercermin kemudian dengan membangun Multimedia Super Corridor (MSC) yang akan membawa Malaysia ke era informasi.

Strategi pembangunan yang meniru Jepang dengan pemerintah sebagai motor dan hasrat terhadap teknologi tinggi ini berhasil memajukan Malaysia. Ini ditandai dengan perumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi, penurunan kemiskinan dan kenaikan harkat dan martabat etnis Melayu.

Setelah ketegangan etnis memudar, paling tidak etnis Melayu terlihat puas, Mahathir terus bergerak ke depan dengan Visi 2020. Suatu visi untuk Malaysia yang maju tidak hanya dalam dimensi ekonomi, tapi juga dalam dimensi politik, sosial, spiritual, psikologi dan budaya.


* * *

Mahathir itu berani. Jauh sebelum Pak Harto berani menolak bantuan Belanda, Mahathir telah melakukannya. Mahathir pernah menolak menghadiri pertemuan kepala negara anggota persemakmuran bekas jajahan Inggris, karena menganggap forum itu tidak ada gunanya.

Mahathir terus berseteru dengan kerajaan Inggris, ketika terjadi masalah dengan hak mendarat maskapai penerbangan Malaysia Airlines di London. Ketika Inggris mencabut status preferential trade benefit bagi Malaysia yang dibalas dengan kontan dengan kebijakan “Buy British Last” yang menganaktirikan produk barang dan jasa Inggris di Malaysia.

Tapi semua keberanian ini tidak konyol. Keberanian ini bukan sekedar gagah-gagahan pemimpin bangsa yang akhirnya menyengsarakan rakyatnya. Sebagai ganti hubungan dengan Inggris, Mahathir merangkul Jepang. Sama seperti retorikanya yang mengecam Barat dan Yahudi hampir tidak ada pengaruhnya secara ekonomi terhadap rakyat Malaysia.

Mahathir itu memiliki analisis yang tajam. Ketika etnis Melayu terpinggirkan dan “run amok”, secara jitu menganalisis apa yang menjadi penyebabnya, sekaligus memberi resep apa yang harus dilakukan.

Di sini juga terlihat keberanian Mahathir. Analisis Mahathir ini berbeda dengan nilai umum dimana semua orang harus diperlakukan setara. Dalam kasus hubungan etnis Melayu dan Cina yang harus dilakukan adalah justru memberikan perlakuan yang berbeda. Ini membuat Mahathir dituduh rasialis. Tapi bagaimanapun resep Mahathir ini manjur.

Mahathir seharusnya juga mendapat Nobel Ekonomi, karena keahliannya di bidang ekonomi. Prestasi pertama Mahathir adalah berhasil membangun ekonomi Malaysia dan memberantas kemiskinan. Prestasi kedua adalah berhasil melewati krisis dengan cara sendiri, bukan dengan menjadi budak intelektual Barat.

Berbeda dengan negara Asia lain yang terkena krisis, banyak negara yang bertekuk lutut dan kehilangan kepercayaan diri sehingga menelan bulat-bulat resep IMF. Mahathir melakukan hal yang berlawan dengan resep IMF. Mahathir berani menghajar spekulan dengan mengontrol yang modal yang keluar masuk Malaysia dan mematok nilai ringgit terhadap dolar.

Malaysia secara gilang gemilang berhasil keluar dari krisis. Sementara beberapa negara yang dibantu IMF justru malah terseok-seok. Sekali lagi membuktikan ketajaman analisis dan keberanian membuat Mahathir menang.

Pelajaran terakhir dari Mahathir adalah pragmatisme. Di tengah-tengah mayoritas Muslim dan simbol-simbol Islam di mana-mana, ada judi di Genting Highlands! Muslim memang bisa berdamai dengan apa saja. Yang terpenting diatur sehingga menguntungkan bagi semua.

* * *

Mahathir telah mundur dari jabatannya. Namun Mahathir tetap saja seperti dulu. Seorang pembangkang dan selalu teriak jika melihat keadaan yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Selain memecat Anwar Ibrahim secara kejam, mungkin ini kelemahan lainnya. Mahathir tidak elegan di masa dia seharusnya menjadi negarawan yang arif, lebih banyak diam dan memberikan kesempatan penerusnya untuk bekerja.

Tapi apapun kelemahannya, Mahathir telah meninggalkan jejak indah yang tak terhapus dan selalu bisa menjadi inspirasi kita semua.

* * *

No comments: